Kedua hal di atas memanglah memiliki keuntungan dan risikonya masing-masing. Nah, untuk semakin meyakinkan masinng-masing. Akan kami bahas satu-satu.
- Keuntungan dan Risiko Membuat Frozen Food Sendiri
Dengan memilih menjadi frozen food. Anda bebas menentukan harga jual eceran di pasar. Harga pokok produksi Anda bisa dikelolah sesuka hati Anda.
Ketika memproduksi frozen food sendiri, tentunya akan ada risiko yang nantinya Anda hadapi.
Misalnya, Anda harus memiliki ijin edar yang sah serta logo halal dari department Agama setempat.
Anda juga harus mencari supplier tangan pertama yang akan menghabiskan waktu dan materi.
Anda juga harus rela meluangkan waktu untuk mencari informasi dari mana saja mulai dari internet sampai datang langsung ke pelosok wilayah demi mendapatkan supplier bahan baku yang terpercaya.
- Keuntungan dan Risiko Produk Frozen Food dengan Brand yang Telah Ada
Dengan menjualkan frozen food yang telah berjalan, Anda akan lebih mudah untuk menghitung keuntungan dalam setiap itemnya.
Berbeda dengan menjadi produsen, akan banyak aspek lainnya yang menjadikan profit Anda samar.
Menurut data, penguasa pasar sebenarnya ada distributor, reseller, agen, serta retailer.
Hal ini karena menjadi reseller maupun distributor Anda hanya tinggal fokus terhadap naik turunnya pasar di lapangan.
Bukan hanya itu saja, Anda juga memiliki banyak kesempatan untuk melakukan perpindahan produk secara cepat,
apabila ternyata produk makanan kemasan yang dipasarkan hanya memiliki trend sesaat.
Namun, terdapat risiko kecil yang akan Anda hadapi misalnya saja pemilik brand berubah harga sewaktu-waktu.
Dan hal ini tentu akan mempengaruhi besarnya keuntungan dari produk yang distribusikan ke grosir maupun retail.
Melihat hal ini, Anda semakin paham bahwa lebih menguntungkan berbisnis frozen food dengan brand yang telah ada.
Daripada, harus memulai dari nol mending Anda menjadi reseller brand yang ada saja.
Lagi-lagi Anda dapat berbisnis reseller Frozen Food Pak Ndut yang lebih mudah dan menguntungkan.