Strategi Co-Branding, Strategi Menghasil Produk-Produk Unik
Bulan Februari yang lalu, muncul produk hasil hasil kolaborasi dari brand sepatu lokal asal Klaten dengan brand sandal yang viral. Hasil kolaborasi ini menjadi salah satu contoh dari co-branding.
Hasil co-branding cendurung unik dan menarik minat calon pembeli. Sebagian bahkan dijual dalam edisi terbatas dalam waktu tertentu, sehingga meningkatkan minat beli.
Lalu, apa sebenarnya itu co-branding? Bagaimana caranya sebuah brand tadi menarik brand lain untuk bekerja sama? Yuk, simak selengkapnya.
Apa Itu Co-Branding
Co-Branding diartikan sebagai sebuah strategi yang memanfaatkan berbagai brand produk atau jasa sebagai bagian dari aliansi strategis.
Sederhanya, co-branding merupakan sebuah kolaborasi antara brand yang menghasilkan produk baru dengan mengkombinasikan ciri khas dari masing-masing brand tersebut.
Untuk meningkatkan antusias calon pembeli, biasanya barang-barang yang diproduksi dalam ukuran terbatas, agar meningkatkan antusias.
Keuntungan Co-Branding
Strategi ini menghasilkan banyak keuntungan diantaranya sebagai berikut:
- Produk yang diluncurkan melalui co-branding tidak hanya menyasar pembeli yang telah loyal menggunakan brandmu, namun juga menarik perhatian calon pembeli baru.
- Ketika dieksekusi secara efektif dapat meningkatkan brand recognition (kemampuan calon pembeli mengidentifikasi brandmu) dari masing-masing brand yang berkolaborasi
- Menghemat pengeluaran brand untuk melakukan promosi produk baru
- Brand akan memiliki kredibilitas ketika berkolaborasi dengan patner yang memiliki reputasi baik dan aspiratif
Perbedaan Co Branding vs Co Marketing
Kalian pasti mengira co-branding sama dengan co-marketing itu sama. Padahal, kedua istilah ini memiiki makna yang berbeda.
Co-branding merupakan sebuah kolaborasi antar brand yang menghasilkan produk baru dengan mengkombinasikan ciri khas dari brandnya.
Melalui strategi ini setiap brand yang berkolaborasi memiliki kesempatan untuk memperkenalkan produknya dengan target pembeli yang berbeda.
Sementara, co marketing menjadi sebuah strategi marketing yang telah disepakati beberapa brand untuk mempromosikan masing-masing produknya secara bersamaan.
Melalui strategi ini memungkinkan masing-masing brand untuk saling memperluas target konsumen dan meningkatkan engagement.
Contoh Produk Co-Branding
Agar, kalian semakin paham apa itu co-branding. Berikut ini beberapa contoh produk yang merupakan hasil kolaborasi dari beberapa brand.
- Aerostreet X Swallow
Aerostreet X Swallow menjadi salah satu co-branding yang sukses mencuri perhatian dan mendongkrak nama mereka di pasaran! Kolaborasi ini menghasilkan sepatu yang tidak menghilangkan ciri khas kedua brand tersebut. Sebanyak 5000 pcs ludes terjual dalam hitungan menit saja!
Sepatu kolaborasi ini dijual satu pcs dengan harga Rp129.900.
- Chitato X Indomie Goreng
Selanjutnya terdapat produk co-branding makanan yang sukses mencuri perhatian khalayak yaitu kolaborasi antara Chitato dengan Indomie Goreng.
Kedua brand ini memang telah memiliki banyak peminat. Sebab, kedua brand ini telah memiliki banyak peminat karena produknya memiliki ciri rasa yang khas. Menggambungkan kedua cita rasa ini tentu saja membuat para penggemar menjadi pemasaran.
Tidak heran, produk ini terjual habis saat peluncuran.
- Mizzu X Khong Guan
Produk hasil co-branding yang paling mengejutkan adalah kolaborasi antara Mizzu dan Khong Guan. Mizzu menjadi salah satu brand kosmetik ternama yang banyak digemari oleh para pecinta makeup.
Khong Guan, telah dikenal sebagai salah satu produk biscuit selama bertahun-tahun. Tentunya, hasil kolaborasi ini menarik minat para pencinta makeup yang gemar mengoleksi kosmetik dengan kemasan unik.
Co-branding bisa menjadi salah satu strategi untuk memperkenalkan brand kepada calon pembeli baru. Semoga bermanfaat, bagi kamu yang ingin memulai usaha F&B, bisnis franchise Bebek & Ayam Goreng Pak Ndut dapat menjadi solusi yang tepat untukmu. Anda bisa bergabung bisnis Franchise Bebek & Ayam Goreng Pak Ndut.