Yang Jarang Dibahas di Seminar Bisnis!

Menjadi pebisnis sukses adalah impian banyak orang, tapi tidak semuanya paham langkah yang harus diambil untuk memulai bisnis.

Faktor seperti modal dan usaha sudah menjadi rahasia umum, tapi ada salah satu metode penting sebelum berbisnis agar tidak cuma modal nekat.

Metode tersebut dikembangkan Michael Eugene Porter, Profesor Harvard Business School, yang berjudul Porter’s 5 Force Model.

Porter’s 5 Force Model adalah metode untuk menganalisis dan mengidentifikasikan kelayakan dari suatu bisnis dalam persaingan industri pasar, meliputi:

 

Internal Competition Rivalry (Persaingan Industri Sejenis)

Lakukan riset pasar dan buka bisnis dengan minim jumlah kompetitor yang menjual produk sejenis untuk meraih peluang bisnis berkembang besar. Karna jika produk sama, maka ruang gerak dalam berbisnis sangat sempit dan akan sulit bersaing dari segi harga atau kualitas. Jangan buka bisnis hanya karena sedang “hits”, tapi buka bisnis yang berbeda dari yang lain seperti bisnis sewa baju branded atau FnB tapi dengan menu yang unik.

Threat of New Entrants (Ancaman Pendatang Baru)

Hal ini berkaitan dengan seberapa mudah kompetitor masuk kedalam industri. Periksa ancaman pendatang baru karna akan membuat persaingan semakin ketat. Buat bisnis dengan peluang ancaman pendatang baru yang kecil seperti bisnis minyak, listrik atau ternak. Selain itu, evaluasi dan identifikasi kekuatan bisnismu untuk mengetahui apakah pendatang baru merupakan kompetitor potensial.

Supplier Bargaining Power (Daya Tawar Supplier)

Kurangi ketergantungan pada 1 supplier sebagai antisipasi jika supplier menaikkan harga atau menurunkan kualitas. Miliki banyak supplier agar ada banyak opsi sehingga sebagai pemilik bisnis tidak bergantung pada 1 supplier. Karena idealnya dalam berbisnis tidak ada pihak yang mendominasi. Contohnya jika pengusaha kopi maka cari beberapa pemasok biji kopi dengan beberapa opsi biji kopi yang berbeda. Jika salah satu pemasok melakukan kenaikan harga, maka sebagai pengusaha tidak panik karna telah memiliki beberapa pemasok.

Customer Bargaining Power (Daya Tawar Customer)

Customer memiliki peran penting sebagai sumber pemasukan. Dengan banyaknya kompetitor, maka kekuatan customer akan menjadi lebih tinggi. Mengatasi hal itu lakukan pertimbangan faktor strategi pemasaran, branding, brand value, pelayanan dan lainnya pada produk agar meningkatkan profitabilitas. Seperti memberikan promo menarik khusus pelanggan setia agar pelanggan merasa diistimewakan dan tidak tertarik dengan kompetitor yang lain.

Treat of Substitutes (Ancaman Barang Substitusi)

Cari keunikan bisnis yang tidak mudah ditiru atau terancam barang substitusi. Barang substitusi adalah produk yang bukan bagian dari industri tapi memiliki fungsi yang sama. Contohnya seperti nasi substitusi dari mie, transportasi publik substitusi dari ojek online atau jasa bimbel substitusi dari belajar online. Analisis harga dan kualitas barang substitusi serta seberapa mudahnya customer beralih kepada barang substitusi. Untuk mengatasi risiko, terapkan strategi relationship marketing guna meminimalisir ancaman barang substitusi.

 

Dengan menggunakan metode Porter’s 5 Force Model, kamu dapat menentukan revenue bisnis, sehingga bisa memposisikan diri dalam pasar dan menyesuaikan strategi business development dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki.